Kamis, 10 April 2014

GOLPUT DI ZAMAN MEDIA SOSIAL

SMA NEGERI 11 BEKASI
MIA DESTIA KERANS 
XS2
Mustahil  kalau bilang tidak tahu ada pemilu karena begitu melangkah keluar rumah, kita akan disapa oleh para calon legislatif (caleg). Orang yang berebut suara agar bisa mendapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat tingkat daerah hingga pusat.

Memang sih, bukan sosok orangnya langsung , tetapi setidaknya kita ketemu wajah mereka lewat baliho, spanduk, atau selembaran yang ada hampir di semua tempat. Semua caleg memamerkan wajah tersenyum serta kalimat ajakan mencoblos namanya di surat suara.

Apa, sih, yan kita pikirkan tentang pemilu? Apakah kita bakal menggunakan hak suara kita atau justru membuang waktu? Atau justru kita berminat, tetapi kita kebingungan karena ada setidaknya 200.000nama caleg yang berebut kursi di lembaga legislatif?

Tentu saja mudah buat kita untuk tida menggunakan hak suara. Kita tidak perlu datang ke bilik suara pada hari pemilu berlangsung. istilah yang kerap dipakai untuk itu adalah golput. Ini merujuk pada gerakan pemboikotan pemilu tahun 1971.

Banyak alasan orang menjadi golput. Entah karena dia tidak terdaftar sebagai pemilih, berhalangan karena tugas, memutuskan dengan sadar untuk tidak memakai haknya, memutuskan golput karena tak mengenal figur caleg atau tak peduli pada pemilu.

Bagi kita yang menjadi pemilih pemula, sebaiknya jangan menadi golput, terlebih gara - gara dua alasan terakhir itu. Meski banyak informasi yang menyebutkan soal kualitas anggota dewan, justru disinilah peran kita untuk duduk sebagai perwakilan di legislatif.

Kenapa memilih anggota legislatif itu penting? Karena mereka punya fungsi dan wewenang penting,yakni membuat undang - undang serta menyusun Anggaran Pendapatan dan belanja Negara. Artinya, jika salah memilih wakil rakyat akan bermunculan undang - undang "ajaib" ataupun program pembangunan salah sasaran.

Suatu saat, dampaknya juga bakal kita rasakan, entah itu kebijakan soal transportasi, dana pendidikan atau harga barang kebutuhan sehari hari. itulah sebabnya, jangan sekali sekali menganggap suara kita, pemilih pemula, tidak penting.

MEMILIH
Masalah berikutnya yang muncul adalah menentukan nama caleg yang akan diberi suara. semua berpulang padapilihan masing - masing, tetapi kita harus benar - benar mengetahui rekam jejak mereka. Senyum manis, spanduk ukuran raksasa, serta janji yang membuai, sebaiknya bukan menjadi dasar kita memilih.

Untunglah di zaman media sosial (medsos) sekarang, informasi bisa didapat lebih murah dan dikemas lewat tampilan yang menarik dan mudah dipahami. Ada berbagai cara untuk mengetahui sosok para caleg yang layak dioblos atau dipilih nanti. Bahkan, dari layar telepon pintar di genggaman anda pun informasi itu bisa kita gali.

Apabila gadget yang kita pakai menggunakan sistem operasi Android ataupun iOS, tak ada masalahnya mencoba mengunduh aplikasi tentang Pemilu 2014 yang kini bertebaran di App Store ataupun Play Store. ada berbagai jenis aplikasi yang bisa diunduh, mulai inforasi umum seperti "Orang Baik" , "Pemilu Hore!", atau "Pemilu 2014-In- dexpolitica"

Jika kita termasuk jenis pengguna yang suka bermain, ada beberapa aplikasi,yang bisa dijajal utuk mendapat pengetahuan sambil mencari ilmu. Contohnya, Game Pemilu 2014 yang dikembangkan  GITSGAMES, pengembangpermainan dari Yogyakarta. Hanya saja, permainan yang dikembangkan lebih ditunjukan untuk pemilu presiden yang akan digelar 9 Juli nanti.

Mesin pencari Google pun menyediakan wadah informasi terkait pemilu yang bisa diakses bebas. Disusun bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), mereka mengembangkan peta interaktif untuk mendapatkan informasi mengenai nama - nama caleg yang bisa dipilih di bilik suara kita.

Tak hanya itu, pusat informasi yang bisa diakses di google.com/electisons/ed/id/home ini mengumpulkan berbagai berita terkait pemilu dari berbagai portal berita dan menyajikan dalam bentuk teks ataupun video. Dengan demikian, kita bisa memilih informasi terbaru.

Navigasi partai politik disebelah kiri layar juga memudahkan kita mencari berita spesifik terkait partai tertentu. Dengan demikian, kita bisa mendapat keterangan yang benar benar dibutuhkan tanpa tenggelam dalam lautan informasi.

Jadi, tak ada alasan buat kita menjadi golput hanya karna tidak kenal atau tak tahu siapa caleg yang mau dipilih. Semua sudah di genggaman tangan, kok!! :)

Sumber : Koran Kompas, Jum'at 28 Maret 2014 ( DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO) hal.34